Pilih Jadi Blogger atau Vlogger

Blogger atau Vlogger

Jika ditanya, mau jadi blogger atau vlogger sepertinya harus menentukan satu pilihan saja. Sulit jika memilih keduanya yaitu blogger sekaligus vlogger. Sulit bukan berarti tidak bisa, namun jika keduanya dilakukan bersamaan, pastinya salah satunya akan tidak maksimal.

Pilihan Blogger dan Vlogger

Sebelumnya, yang saya maksud pengertian umum blogger adalah pemilik atau pengelola sebuah blog dan vlogger adalah orang yang mengelola dan memiliki video (dalam pembahasan ini lebih mengarah ke youtuber). Keduanya sama-sama dilakukan secara online.

Jika blogger lebih ke arah tulisan, sedangkan vlogger lebih mengarah kepada klip video, animasi atau gambar bergerak lainnya. Namun keduanya bisa disebut kreator konten. Dan istilah blogger terlebih dahulu hadir dibandingkan vlogger.

Semenjak internet mulai marak di tahun 2000-an, banyak orang mulai membuat website (situs) maupun weblog (blog) Banyak instansi pemerintah, perusahaan, kampus, hingga perorangan mulai membuat website.

Seiring perkembangan teknologi dimana internet lebih cepat, komputer dan gadget serta aplikasi pendukungnya yang juga semakin canggih, maka video pun mulai marak.

Semua yang telah membuat website mulai merambah juga dunia video baik itu arsip video maupun streaming.

Dulu saya ingat, saat blog booming banyak artis-artis lantas membuat blog. Saat ini mereka mulai tinggalkan nge-blog dan mulai nge-vlog.

Perusahaan media pun tidak ketinggalan. Meskipun website tetap ada namun video pun mulai digarap dan disebarkan secara online. Bahkan stasiun televisi pun membuat channel video.

Alasan Tetap Menjadi Blogger

Video memang bisa memberikan gambaran secara visual apa yang kita mau. Termasuk ekspresi yang sulit didapat jika melalui tulisan. Namun untuk membuat sebuah video yang menarik tentu tidak bisa dibuat sembarangan. Selain harus menguasai teknologi, membuat video pun memerlukan seni serta memerlukan keterlibatan orang lain dan memerlukan waktu yang relatif lama.

Berbeda dengan membuat tulisan. Kita bisa membuat tulisan sendiri dengan menuangkan apa yang ada dalam pikiran kita ke dalam bentuk sebuah tulisan. Waktu relatif singkat yang kemudian tinggal upload ke blog dan segera dapat dibaca pengunjung blog.

Inilah salah satu alasan mengapa saya tetap memilih blogger dan tidak tertarik menjadi vlogger. Apalagi banyak blog yang harus saya kelola. Satu hari mungkin saya mampu membuat artikel 10-15 (tergantung mood sih), tapi membuat sebuah  video beberapa menit saja, diperlukan berjam-jam bahkan berhari-hari. Ini proyek blog saya, https://www.lenterakecil.id/projects.

Saya pun punya kanal video di youtube, namun itu hanya sebagai media penyimpanan video yang tidak saya simpan di hosting. Selain akan disk space di hosting membengkak, juga bandwidth akan terkuras.

Lantas, apakah Vlogger menjadi tidak menarik?

Tetap menarik dan bisa menggantikan fungsi blog. Mau cari penghasilan dari nge-vlog, bisa. Sebagai tempat promosi dan jualan juga bisa. Selain itu, Youtube juga memiliki algoritma yang bisa “mengangkat” video seperti di SEO.

Saat ini banyak Youtuber yang mencoba “mencari” sesuatu, entah itu penghasilan, branding, promosi dan lain sebagainya. Sah-sah saja, meskipun ada yang asal upload. Makanya pihak Youtube memberlakukan aturan yang semakin ketat dibandingkan dulu. Sebenarnya ada channel video online lainnya, namun Youtube tetap menjadi minat terbesar.

Terserah kamu, mau jadi blogger atau vlogger, atau keduanya. Suka-suka.

Kamu telah membaca artikel tentang "Pilih Jadi Blogger atau Vlogger". Semoga menambah pengetahuan. Salam Blogger!

You May Also Like

About the Author: Kang Andre

Cuma blogger amatir yang mencoba profesional dan ingin berbagi tulisan online.

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *