Pengalaman Kedua Menjadi Publisher Adsense

google adsense

Ini memang bukan pengalaman pertama saya menjadi publisher adsense karena dahulu pernah kena suspend alias di-banned akun Google adsense saya. Sebenarnya juga bukan pengalaman kedua, karena setelah itu beberapa akun saya juga mengalami nasib yang tragis.

Namun bisa saya anggap pengalaman kedua menjadi publisher Google adsense karena di akun ini saya mencoba serius untuk menekuni dan Alhamdulillah sudah PO untuk pertama kali di bulan Oktober 2016 ini, meskipun hasilnya tidak sebanyak rekan-rekan pemain adsense lain. US$ 128.76 lumayanlah buat saya. Sekecil apapun rejeki perlu disyukuri, bukan?

Pengalaman Menjadi Publisher Adsense

Pertama kali saya mencoba mendaftar Google adsense pada tahun 2011 lewat blog lenterakecil.com. Ini pun harus menunggu beberapa saat yang waktu itu Google adsense belum bisa digunakan pada blog berbahasa Indonesia. Setelah ada informasi bahwa Google adsense bisa dipasang ke dalam blog bahasa Indonesia (beta) saya mencoba mendaftar dan langsung diterima karena (kemungkinan) blog sudah ramai dan sudah banyak artikel.

Namun, beberapa bulan kemudian entah mengapa akun adsense saya di non-aktif-kan dengan alasan seperti penolakan pengajuan adsense pertama kali. Selain itu, sedikit membingungkan tentang TOS berubah lagi yang melarang penempatan adsense di blog Indonesia. Pada saat itu juga terjadi banned massal untuk publisher Indonesia dan di beberapa negara lain. Jika berkenan baca selengkapanya: Perubahan Publisher Google Adsense.

Terus terang saya sempat frustrasi dan kecewa karena keinginan mendapatkan dollar dari Google akhirnya pupus. Untunglah waktu itu, pembuatan akun publisher adsense cukup mudah melalui pihak ke tiga. Beberapa akun saya buat dengan email dan nama baru. Namun lagi-lagi nasib sial, semua akun yang saya miliki kena suspend semua, baik yang sudah dipasang ke blog maupun belum. Bahkan ada yang beberapa menit diterima, besoknya di-banned.

Waktu itu, saya sempat berpikir, apakah lenterakecil.com bermasalah? Padahal isinya lebih banyak tentang pendidikan yang pada waktu itu sangat disukai Google. Namun sepertinya masalah akun, bukan situs, repotnya tidak ada pemberitahuan status pelanggaran di dashboard adsense. Akhirnya saya menyerah dan menghilangkan adsense di pikiran saya.

Lantas saya mencoba publisher PPC lokal atau yang lainnya. Berhubung google adsense saja begitu mudah diterima, pengajuan publisher di beberapa PPC lokal maupun luar yang konon katanya sulit, berhasil diterima semua. Namun PPC yang ada sepertinya tidak menjanjikan dan kurang bagus dipasang di blog. Catatan: salah satu alasan pasang google adsense awalnya untuk mempercantik blog juga, makanya saya memilih iklan gambar saja. Akhirnya saya pasang seadanya saja.

Untuk “menghidupi” blog, akhirnya saya memilih ikut kontes seo dan bertahap membuat blog-blog baru. Saya tidak lagi memikirkan iklan, hanya konsentrasi bagaimana artikel kontes seo bisa di halaman pertama. Dengan dukungan dukungan banyak blog yang saya miliki, tidak lagi nyepam sana-sini dan menjadi mesin backlink untuk artikel kontes seo saya. Alhamdulillah menghasilkan juga dari menang kontes. Selain itu, saya mendapat penghasilan dari post review produk atau jasa penempatan backlink di blog saya.

Namun di sisi lain, blog lenterakecil.com jadi tidak terurus dan trafik perlahan mulai menurun drastis. Nasib yang sama juga dialami blog-blog saya karena hanya menjadi dummy artikel kontes seo sehingga mengabaikan trafik.

Kembali Menjadi Publisher Google Adsense

Pada salah satu forum yang saya ikuti, banyak juga yang bertanya kepada tentang Google adsense, yang sempat membuat “sakit hati” saya. Namun saya berusaha menjawab atau diskusi dengan mencari sumber-sumber adsense.

Hati saya cukup “panas” juga emosi terpancing saat banyak member forum yang mengeluh bahwa mereka sulit diterima menjadi publisher adsense. Akhirnya saya ingin membuktikan juga, bagaimana sih sulitnya diterima adsense? Lantas saya membuat blog baru tentang wisata. Sekitar Juni 2015 lewat kanalwisata.com saya coba ajukan untuk membuat akun google adsense.

Bulan pertama pengajuan ditolak dan saya menerima alasan tolakan karena usia blog masih satu bulan, juga artikel belum ada 10. Bulan berikutnya saya ajukan kembali. Lagi-lagi ditolak dengan alasan konten belum memadai. Akhirnya beberapa artikel saya buat dan diajukan kembali. Balasan ketiga, alhamdulillah diterima. Namun perasaan saya waktu itu biasa karena pada dasarnya hanya ingin mencoba. Memang sedikit sulit dibandingkan waktu dulu (2011) untuk mendaftar adsense.

Pengalaman terdahulu masih menjadi trauma bagi saya. Takut kena banned lagi. Untuk itu saya hanya memasang iklan di kanalwisata.com yang memiliki trafik sedikit. Setiap membuka email, jika menemukan kiriman dari adsense perasaan selalu cemas, takut adsense di suspend, padahal cuma pemberitahuan biasa. Beberapa bulan berjalan, penghasilan di dashboard adsense memprihatinkan karena adsense memang tidak dioptimasi dan masih fokus pada kontes seo.

Awal tahun 2016, saya melihat blog-blog saya yang diikutkan kontes seo banyak mengalami sandbox dengan kata kunci yang dilombakan. Kontes seo sepertinya sudah diketahui google dan tidak menjanjikan untuk blog-blog lama yang sering menang kontes. Perlahan saya mencoba mengurangi kegiatan ikut kontes seo.

Akhirnya saya mencoba meng-optimasi akun adsense yang saya miliki. Saya masih punya pedoman bahwa trafik adalah kunci utama meningkatkan penghasilan adsense. Mau tidak mau saya harus mengoptimasi blog agar lebih banyak pengunjung. Di sisi lain, saya terus memantau akun adsense jangan sampai kena banned lagi. Makanya saya tidak mengotak-atik adsense terlebih dahulu, biarlah tidak ada penghasilan, asalkan aman.

Meskipun blog saya banyak, namun tidak memiliki trafik yang banyak dan lebih banyak tema gado-gado karena untuk penunjang kontes seo. Pengunjung tidak sampai seribu, hanya ratusan bahkan puluhan saja. Di sinilah saya seakan ditantang untuk mencari pengunjung yang banyak agar adsense bisa optimal.

Berbekal pengalaman meng-seo-kan artikel kontes seo, saya mencoba menarik pengunjung organik lewat mesin pencari. Saya terapkan pada satu blog terlebih dahulu. Setelah pengunjung mencapai seribu lebih per hari, optimasi ke blog lain dan tidak lupa kode adsense juga dipasang meskipun masih dengan perasaan was-was. Setelah tiga bulan, saya coba menganalisa trafik blog yang meningkat, ternyata ada peningkatan juga pada pendapatan adsense.

Hasil Menjadi Publisher Adsense
Catatan: optimasi blog dimulai februari 2016

Akhirnya bulan Oktober ini, PO pertama saya peroleh dari Google adsense, meskipun nilainya masih kecil. Itu pun perasaan tetap dag dig dug setelah ada pemberitahuan “Pembayaran otomatis tertunda:..” Pikiran sudah nggak karuan, apakah tanda-tanda kena banned lagi? Ternyata tidak, hanya masalah teknis saja.

PO pertama adsense ini sedikit melegakan saya, setelah menunggu beberapa bulan apakah akun adsense aman? Jadi saya tidak meng-optimasi adsense dengan maksimal terlebih dahulu. Jadi saya berani membuat artikel ini setelah saya merasakan sendiri uang dari Google.

Kesimpulan

Boleh disimpulkan sendiri. Tapi kesimpulan dari saya menjadi Publisher Adsense selama ini.

Ikuti aturan yang telah ditetapkan Google adsense. Saya rasa sudah cukup Google dalam memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan adsense, baik itu melalui forum atau halaman tanya-jawabnya.

Mungkin dulu saya pernah klik sendiri (terkadang kepo sih) atau melanggar kebijakan adsense untuk blog non English atau bisa saja artikel mengandung isi yang dianggap melanggar TOS.

Saat ini, saya berusaha menyeleksi artikel yang telah terbit, apakah melanggar TOS Adsense atau tidak. Untuk mengatasi kepo, saya pasang Google publisher toolbar dan sesering mungkin melihat status daripada earning di dashboard adsense. Karena tidak menutup kemungkinan ada aktivitas klik fraud yang dilakukan orang lain yang menyebabkan akun mendapat penalti.

Mau tidak mau saya terus mengoptimasi blog-blog yang dipasang adsense agar pengunjung semakin meningkat dan agar penghasilan adsense dapat dinikmati setiap bulan. Saya juga mencoba membuat satu niche blog agar lebih spesifik agar pengunjung blog lebih puas.

Jangan putus asa dan menyerah. Blog bisa menghasilkan uang kok….

Kamu telah membaca artikel tentang "Pengalaman Kedua Menjadi Publisher Adsense". Semoga menambah pengetahuan. Salam Blogger!

You May Also Like

About the Author: Kang Andre

Cuma blogger amatir yang mencoba profesional dan ingin berbagi tulisan online.

3 Comments

  1. mau nanya kang.. bisakah blog kita didaftarkan ke Google Adsense oleh pihak lain.. misalnya yang mendaftarkan itu seorang teman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *