Membuat Artikel Blog Yang Efektif Dalam Sehari

menulis blog

Kemampuan untuk menulis artikel pada diri seseorang berbeda-beda, ada yang mampu puluhan artikel dalam sehari, ada juga yang hanya mampu membuat 1 artikel. Yang saya maksud di sini adalah membuat artikel karya sendiri atau menulis ulang artikel yang ada, bukan sekedar copy paste.

Saya pernah mendapat tawaran untuk membuat artikel sebanyak 80 per hari, dan saya menjawab mustahil dilakukan oleh manusia. 1 artikel dengan 600 kata bukan persoalan mudah meskipun dengan cara copas, apalagi ini dituntut artikel orisinal.  Seorang penulis profesional pun akan tidak mampu melakukan jika harus menulis 80 setiap hari, hanya mesin saja yang mampu melakukan.

Lantas, berapa artikel yang mampu dibuat dalam sehari?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi.

  • Kemampuan mengetik. Seberapa cepat orang tersebut mengetik artikel dengan sedikit kesalahan. Semakin cepat, semakin banyak tulisan yang dihasilkan dan sebaliknya.
  • Kemampuan nalar yang baik. Hal ini berkaitan dengan menulis artikel ulang yang ada, agar tidak terjadi duplikat atau dengan kata lain topik sama berbeda penulisannya. Orang yang memiliki kemampuan bernalar dengan baik, cukup dengan membaca sekilas akan cepat mengolah kata-kata tersebut menjadi baru yang lain dengan aslinya.
  • Latar belakang disiplin ilmu. Seorang ahli ekonomi akan cepat menulis dengan pembahasan seputar ekonomi, dibandingkan harus menulis tentang kesehatan. Meskipun banyak referensi yang ada, setidaknya jika penulis yang paham tentang apa yang akan ditulis, akan mempercepat pembuatan artikel.
  • Pengalaman menulis. Menulis merupakan suatu bentuk ketrampilan berbahasa, semakin sering dan banyak menulis kemampuan membuat tulisan akan semakin lancar membuat tulisan. Ide-ide akan semakin cepat tertuang ke dalam bentuk artikel.
  • Pengaruh internal dan eksternal. Seorang penulis yang profesional juga akan terganggu membuat artikel jika kondisi fisik atau emosi terganggu. Dalam situasi marah atau tertekan. tulisan-tulisan yang dihasilkan akan terjadi error atau tidak nyambung bahkan terkadang blank. Demikian juga jika menulis di tempat yang gaduh, berantakan atau jika penulis memiliki anak kecil yang rewel, terkadang membuat satu tulisan saja tidak kunjung tuntas.
  • Ketersediaan waktu. Dalam membuat beberapa tulisan tentu dibutuhkan waktu yang cukup. Anggap saja dalam sehari dibutuhkan waktu 8 jam bersih setelah dikurangi kegiatan lain seperti makan, mandi, sholat, tidur, dsb.

Kembali pada masing-masing personal. Saya pribadi menulis artikel dengan 300-400 kata atau hampir sama dengan  selembar kertas A4, setelah menulis 10 artikel sudah mulai kehabisan energi, padahal hanya menulis ulang.

Bayangkan lagi jika menulis harus membuka referensi sebagai bahan tambahan, sehari untuk mencapai 10 terasa berat. Kalau untuk menulis artikel blog banyak seperti dummy, saya masih sanggup buat 50 artikel karena hampir 80% copas.

Menurut saya, jumlah membuat artikel blog yang efektif dalam sehari adalah rata-rata 5 artikel dengan 300-500 kata, agar menghasilkan tulisan yang berkualitas dan enak dibaca. Kita memiliki kegiatan lain yang harus juga dilakukan dan sebaiknya memiliki waktu istirahat untuk tidak menulis di hari Sabtu dan Minggu atau Hari minggu saja. Otak dan fisik juga perlu istirahat.

Penulis profesional yang menjadikan sebagai pekerjaan utama, tentu memiliki manajemen waktu untuk membuat tulisan, terutama penulisan pesanan artikel untuk blog agar tulisannya berbobot, juga tidak terjadi duplikat dengan artikel yang sudah ada di internet. Apalagi jika tulisan menerapkan konsep SEO yang akan memperberat pekerjaan.

Bagaimana dengan Anda, sanggup berapa untuk membuat artikel blog yang efektif dalam sehari?

Kamu telah membaca artikel tentang "Membuat Artikel Blog Yang Efektif Dalam Sehari". Semoga menambah pengetahuan. Salam Blogger!

You May Also Like

About the Author: Kang Andre

Cuma blogger amatir yang mencoba profesional dan ingin berbagi tulisan online.

3 Comments

  1. Kalau saya paling sering kehabisan ide menulis, mungkin dampak pendidikan saya yang hanya sampai smp, itupun di kampung 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *