Kuota IndiHome Sesuai Fair Usage Policy (FUP)

kuota indihome

Mulai Mei 2020 ini, saya telah meng-upgrade layanan indihome dari paket 10 Mbps menjadi 20 Mpbs. Hal ini berkenaan dengan kuota indihome yang selalu melebihi batas pada minggu terakhir di setiap bulan, yang mengakibatkan kecepatan internet menjadi turun hingga 50%.

Sejak migrasi dari speedy ke indihome, saya memilih paket P2 yaitu telepon dan internet dengan kecepatan 10 Mbps. Sewaktu memakai speedy kecepatan hanya 1 Mbps yang tentu saja sangat lambat untuk saat ini. Namun untuk upgrade masih belum bisa karena layanan speedy sudah ditutup, sedangkan indihome masih belum masuk (belum ada penggantian kabel optik).

Setelah penggantian kabel tembaga ke serat optik terpasang, maka sayapun didatangi petugas Telkom menawarkan paket indihome. Sebenarnya saya masih bisa mempertahankan layanan speedy 1 mbps namun menggunakan serat optik dan bisa upgrade nantinya.

Tapi saya putuskan untuk pasang baru Indihome P2 paket 10 Mbps.

Hasilnya memang cukup kencang dibandingkan sebelumnya dan tes kecepatan internet sudah sesuai dengan paket. Wajar ada kenaikan 10 kali lipat dari sebelumnya. Meskipun ada gangguan, namun masih dalam kondisi wajar. Paling lama terjadi hampir 24 jam koneksi putus karena ada gangguan kabel yang disebabkan efek kebakaran dari pasar di sekitar tempat tinggal saya.

Ini hasil tes.

Cukup puas. Selain itu, tidak ada layanan internet kabel lainnya di tempat saya. Hanya dari Telkom.

Namun, mulai 1 Februari 2016, PT Telkom menerapkan kebijakan fair usage policy (FUP) untuk layanan internet Indihome. Artinya indihome tidak full unlimited tapi semi unlimited. Setelah batas kuota indihome tertentu dilewati,  kecepatan koneksi internet menjadi berkurang.

Alasan Telkom adalah banyak pelanggan menggunakan layanan indihome tidak wajar seperti mengunduh film atau game secara terus-menerus, menjual kembali layanan internet Indihome di rumah sehingga mengganggu kualitas layanan dan kenyamanan pengguna lain yang membayar dengan tarif yang sama.

Tentu saja aturan baru ini mendapat protes dari pelanggan, bahkan sempat membuat petisi online di Change.org. sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan baru fair usage policy (FUP) atau pembatasan kuota internet untuk layanan IndiHome.

Kuota IndiHome

Berikut ini kuat indihome berdasarkan Fair Usage Policy (FUP)

Paket Penggunaan Data Kecepatan
10 Mbps 0 – 300 GB 10 Mbps
300 – 400 GB 7,5 Mbps
> 400 GB 4 Mbps
20 Mbps 0 – 500 GB 20 Mbps
500 – 800 GB 15 Mbps
> 800 GB 8 Mbps
 
30 Mbps 0 – 700 GB 30 Mbps
700 – 1200 GB 22,5 Mbps
> 1200 GB 12 Mbps
 
40 Mbps 0 – 900 GB 40 Mbps
900 – 1600 GB 30 Mbps
> 1600 GB 16 Mbps
 
50 Mbps 0 – 1200 GB 50 Mbps
1200 – 2000 GB 37,5 Mbps
> 2000 GB 20 Mbps
 
100 Mbps 0 – 2000 GB 100 Mbps
> 2000 GB 50 Mbps

Contoh dari tabel di atas. Pelanggan indihome dengan paket kecepatan 10 Mbps, batas penggunaan wajar (FUP) setiap bulannya adalah 300 GB.

Jika pelanggan telah menghabiskan kuota 300 GB, maka kecepatan internet akan menurun 25 % yaitu menjadi 7,5 Mbps. Jika kuota data mencapai lebih dari 400 GB maka kecepatan tersebut akan turun lagi menjadi 4 Mbps sampai masa paket dalam bulan tersebut berakhir. Pelanggan tetap dapat menggunakan internet tanpa batas (unlimited), namun dalam kecepatan rendah.

Mengingat, saya terus menambah blog dan tentu saja terus mengupdate maka kebutuhan kuota indihome untuk paket 10 Mbps menjadi kurang. Selain itu, anggota keluarga juga ikut menggunakan wifi. Rata-rata sebulan, sudah mencapai 400 Gb di minggu ketiga, sehingga internet menjadi lemot dari biasanya. Kecepatan turun dari 10 Mbps menjadi 4 Mbps.

Nah, jika saya menggunakan paket 20 Mbps maka kuota indihome yang saya dapatkan adalah 800Gb. Artinya, kemungkinan besar kecepatan akan terus stabil di sekitaran 20 Mbps hingga akhir bulan, karena hanya perlu kuota 500gb saja.

Catatan: meskipun dari tools kecepatan memang mencapai 20 Mbps, namun sepertinya tidak jauh berbeda dengan yang 10 Mbps. Kecepatan tidak berpengaruh secara signifikan. Entahlah…

Kamu telah membaca artikel tentang "Kuota IndiHome Sesuai Fair Usage Policy (FUP)". Semoga menambah pengetahuan. Salam Blogger!

You May Also Like

About the Author: Kang Andre

Cuma blogger amatir yang mencoba profesional dan ingin berbagi tulisan online.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *